Kamis, 30 Oktober 2025
Pukul 13.43, suara mobil yang riuh lalu lalang di depan rumah menunujukkan kesibukan orang-orang hari ini, suara kipas angin yang berputar dengan kencang, pandanganku tertuju pada jendela kamar yang dimasuki cahaya matahari siang, di luar ada daun pisang yang masih hijau diterpa cahaya matahari.
Siang yang begitu terik, gumamku. bagaimana jika memulai dengan tulisan dengan semangkuk mie instan yang siap untuk diseruput. Nikmat yang menambah kekaguman kepada Sang Maha Pencipta.
Mencoba mengingat kembali perjalanan beberapa waktu lalu yang sampai hari ini masih menyisakan takjub kepada Rabb-ku yang menjagaku dalam perjalanan pergi dan pulangku.
Perjalanan yang membawaku pada pengalaman yang begitu berharga, pertemuan yang masih menyisakan rindu kepada sahabat seperjalanan.
2 hari yang menggugah hati, seperti menemukan miniatur kehidupan. Pengajaran yang begitu berharga dari para guru dan penoreh ilmu, bertemu dengan saudara yang tak sedarah, mengukir kisah, bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing.
Tiada kata yang dapat mewakilkan pujianku padaMu Yaa Rabb, bentuk penjagaan, keyakinan dalam hati, dan doa-doa yang terjawab satu per satu.